Kayskreations.net Uncategorized Pemutih Kulit, Baikkah Untuk Kesehatan?

Pemutih Kulit, Baikkah Untuk Kesehatan?

Pemutih Kulit, Baikkah Untuk Kesehatan?

Berkaitan kulit yang diputihkan terkait bahan kimia apa yang dipakai. Selama ini yang membawa dampak kulit terlihat lebih putih gara-gara penggunaan product yang mempunyai kandungan hydroquinone. Dari penelitian, ternyata penggunaan jangka panjang hydroquinone ini dapat membawa dampak munculnya kanker kulit. Tapi memang butuh waktu.

Itu kenapa product pemutih kulit harus lewat BPOM. Kalau kandungannya melebihi dosis tertentu, akan menimbulkan risiko kanker kulit.

Kanker Kulit Faktor Umum Penyebabnya

Kanker kulit adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi Ketika sel-sel kulit mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan membentuk tumor ganas. Ada dua jenis utama kanker kulit, yakni melanoma dan non-melanoma atau disebut karsinoma. Perbedaan paling jelas dari dua jenis kanker tersebut, ada pada jenis sel yang mengalami keganasan alias kanker.

Kanker kulit Non-Melanoma sendiri masih dibagi menjadi karsinoma sel basal, jenis kanker kulit yang berasal dari sel yang ada di bagian paling dalam dari lapisan kulit yang paling luar (epidermis). Dan karsinoma sel skuamosa, jenis kanker kulit yang berasal dari sel yang ada di bagian tengah dan paling luar dari epidermis.

Kanker kulit disebabkan oleh mutasi atau pergantian genetik yang terjadi pada sel kulit. Penyebab pergantian tersebut belum dapat diketahui, tetapi dugaan kuat terjadi gara-gara paparan cahaya matahari berlebihan. cahaya ultraviolet dapat membawa dampak rusaknya kulit dan membawa dampak pertumbuhan abnormal pada sel kulit. Inilah yang setelah itu menaikkan potensi kanker.

Peningkatkan Resiko Yang Terjadi Karena

Selain itu, masih ada beberapa kondisi lainnya yang turut berperan dalam meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker kulit, salah satunya faktor internal. Ada pun kondisi yang termasuk dalam faktor internal, di antaranya ada riwayat kanker kulit dalam Keluarga.

Seseorang yang pernah mengalami kanker kulit memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan tersebut kembali. Risiko juga meningkat apabila terdapat anggota keluarga dengan riwayat penyakit kanker kulit.

Resiko lainnya adalah mereka yang memiliki tahi lalat dalam jumlah banyak atau ukurannya lebih besar lebih berisiko mengalami kanker kulit. Orang-orang dengan imunitas tubuh yang lemah juga sangat berisiko mengalami kanker kulit, misalnya pengidap HIV/AIDS dan kelompok orang yang mengonsumsi obat jenis imunosupresif.

Selain faktor internal tersebut, kanker kulit juga dipicu oleh faktor eksternal, seperti paparan sinar matahari. Orang yang kerap terkena paparan sinar matahari, terlebih ketika tidak memakai tabir surya memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker kulit. Kondisi ini biasanya terjadi pada masyarakat yang tinggal di dataran tinggi atau wilayah dengan iklim tropis.

Faktor – faktor pemicu kanker kulit dari internal dan eksternal bisa kalian lihat di https://artikelfarmasi.com/

Pengidap eksim atopik atau jerawat yang melakukan pengobatan dengan terapi radiasi juga berisiko tinggi terserang kanker kulit, terlebih jenis karsinoma sel basal. Terkena paparan senyawa atau bahan kimia juga bisa memicu kanker kulit. Terdapat banyak bahan atau senyawa kimia yang diyakini bisa mengakibatkan kanker kulit atau bersifat karsinogenik, salah satunya yaitu arsenic.

Related Post